Jumat, 02 September 2011

SID Personel: Eka Rock

Saya makhluk menjerit kecil tidak tahu bagaimana menyanyikan sebuah lagu, mereka semua terkubur dalam cahaya bulan dan sulit untuk mengambil kembali.

I Made Eka Arsana (lahir di Negara, 8 Februari 1975; umur 36 tahun; nama asli dari Eka Rock) adalah personil dari grup musik asal Bali, Indonesia, Superman Is Dead. Di grup Superman Is Dead, Eka Rock memainkan instrumen bass.

Sebuah Bagian Barat - Bali keluarga orang itu perkelahian seni hidup di Denpasar. Meraih garis Bass Superman Is Dead di mana saya telah menemukan energi saya untuk melempar masuk Mengelola desain multimedia dan web programing dan perusahaan di sisi lain. Karena aku mencintai komputer saya, hujan es teknologi!

Selama sekitar 16 tahun membangun band, kini personil SID menerima buah dari kerja keras yang mereka tanam. Begitu pula Eka dengan Harley Davidsonnya. Toh, dia mendapatkan itu semua karena sejak kecil sudah terbiasa bekerja keras.

Sejatinya, Eka memang geek. Dia salah satu pelopor penggunaan internet di Bali. Sejak tahun 2000 dia sudah akrab dengan programming dan coding. Saat itu dia bekerja sebagai desainer www.baliaga.com, media harian online milik NusaBali, koran lokal yang sebelumnya bernama Nusa Tenggara.


Eka awalnya lebih banyak bekerja untuk desain grafis. Namun, karena dia disuruh mengelola website, dia kemudian belajar ngoprek website, belajar tentang program, coding, CMS, dan tetek bengek seputar website. Dalam bahasa pekerja teknologi informasi, pekerjaan semacam ini disebut ngoprek.

Hasilnya, dia makin mahir ngoprek website, mulai dari konsep, desain, sampai coding. Eka pula yang membuat websitewww.supermanisdead.net. Eka punya usaha sendiri diwww.disposablelies.com. Eka tak mau menggunakan CMS berbasis open source, seperti WordPress, Joomla, dan semacamnya karena mudah dibobol orang.

Untuk semua keahliannya itu, Eka belajar secara otodidak. Dia satu-satunya personil SID yang lulus kuliah. Dia merasa harus menyelesaikan kuliah agar perantauannya tidak sia-sia. Dan, dia berusaha keras untuk menyelesaikan kuliah itu. Pada tahun kedua kuliahnya, Eka sudah mandiri. Dia bekerja di dua tempat sekaligus. Pagi di kantor Baliaga. Malamnya di tempat lain. Terbiasa bekerja keras sejak kuliah itu membuat Eka juga terbiasa dengan SID yang memulai karir dari dunia indie.

0 cap cis cus:

Posting Komentar

Terima kasih untuk meninggalkan komentar Anda di artikel ini.. :)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More